Iklan 768x90
BLANTERORIONv101

Faktor - Faktor Terbentuknya Brand Image Madrasah atau Sekolah

Terbit: 15 Des 2024
Edit Terakhir: 25 Des 2024
Image

Menurut Schiffman dan Kanuk brand image dapat terbentuk oleh beberapa faktor di antaranya yaitu :

  1. Kualitas yang diberikan oleh produsen merek tertentu berhubungan langsung dengan kualitas barang dan jasa yang diberikan oleh produsen tersebut. Kualitas ini juga dipengaruhi oleh kompetensi tenaga pengajar dan kemampuan lulusan. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan kemudahan lulusan untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
  2. Dapat dipercaya atau dapat diandalkan mengacu pada persepsi atau kesepakatan yang dikembangkan oleh masyarakat mengenai kualitas dan keandalan layanan yang dikonsumsi.
  3. Mempunyai kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
  4. Pelayanan mengacu pada tanggung jawab produsen atau lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan konsumen atau pengguna layanan pendidikan.
  5. Risiko dikaitkan dengan keuntungan dan kerugian finansial yang dihadapi konsumen saat memilih atau mendaftar di lembaga pendidikan.
  6. Harga ditentukan oleh pengeluaran yang dikeluarkan konsumen ketika menempuh pendidikan lebih lanjut, baik tinggi maupun rendahnya pengeluaran.
  7. Image dari brand itu sendiri mencakup persepsi, dukungan, dan pengetahuan yang terkait dengan suatu merek.

Ketujuh aspek tersebut membentuk suatu kesatuan yang kohesif dan saling bergantung. Sebab, dalam proses penciptaan brand image perlu adanya bantuan dari banyak pihak. Pada akhirnya, brand image mengacu pada persepsi terhadap suatu produk atau layanan seperti yang disampaikan oleh konsumennya.

Dijelaskan pula oleh Alma beberapa faktor yang dapat membentuk image pada lembaga pendidikan, yaitu:

  1. Kualitas tenaga pengajar, produk, dan layanan yang ditawarkan suatu lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh kehadiran tenaga-tenaga profesional yang bertalenta dan berketerampilan tinggi di bidangnya masing-masing.
  2. Perpustakaan memainkan peran penting dalam kemajuan pengetahuan ilmiah dan pertumbuhan lembaga pendidikan.
  3. Teknologi pendidikan dalam bentuk alat sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam proses belajar mengajar.
  4. Biro Konsultan: Suatu lembaga pendidikan memerlukan seorang staf yang mengelola hubungan masyarakat agar dapat berfungsi sebagai penghubung antara lembaga dan masyarakat.
  5. Kegiatan olahraga dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan minat siswa terhadap lembaganya, yaitu dengan memberikan beasiswa kepada individu yang berbakat di bidang olahraga.
  6. Instansi pendidikan dapat memperoleh keuntungan promosi dengan mengikuti acara-acara resmi melalui keterlibatannya dalam kegiatan Marching Band dan Tim Seni.
  7. Kegiatan keagamaan, bukan hanya berupa bangunan yang merepresentasikan suatu agama tertentu, tetapi kegiatan-kegiatan khusus di dalamnya yang bisa dijadikan alat promosi oleh lembaga.
  8. Kunjungan orang tua, melalui kegiatan ini orang tua dapat secara langsung melihat fasilitas serta kegiatan yang diberikan, selain itu melaui kunjungan orang tua ini, mereka dapat berinteraksi dengan warga sekolah.
  9. Terdapat fasilitas konseling yang tersedia untuk membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai rencana pasca-kelulusan mereka, baik untuk melanjutkan pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja.
  10. Publikasi seperti majalah, buletin, komedi, dan sketsa diperlukan untuk meningkatkan komunikasi antar warga sekolah. Selain itu, ini dapat berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan keterampilan menulis kepada anak-anak yang sangat berbakat.
  11. Kelompok alumni memfasilitasi pertukaran informasi antar alumni mengenai universitas dan peluang kerja. Institusi pendidikan juga dapat memanfaatkan asosiasi ini untuk meningkatkan reputasinya.

Syafii sebagaimana dikutip oleh Saidil mengatakan bahwa kebijakan pendidikan yang harus diutamakan adalah membantu setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal, yaitu dengan:

  1. Menyediakan guru yang profesional, yang seluruh waktunya dicurahkan untuk menjadi pendidik;
  2. Menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai;
  3. Menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus menerus belajar melalui membaca buku rujukan, kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar; Evaluasi secara komprehensif dan obyektif.
Sumber:

  • Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa (Bandung : Alfabeta, 2013), hal 377-382 .
  • L.G. Schiffman & LL Kanuk, Consumer Behavior (New jersey prenticehall.inc, 2000), hal 185.
  • Saidil Mustar, Implementasi Kebijakan Pembiayaan Pendidikan (Studi di SMPN 1 Curup Timur, Rejang Lebong, Bengkulu), Tarbiyatuna: Kajian Pendidikan Islam 5, No 1 Tahun 2021, hal 64 

Image

Demikian pembahasan tentang Faktor - Faktor Terbentuknya Brand Image Madrasah atau Sekolah. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Brand Image Madrasah,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.


Image
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.