Iklan 768x90
BLANTERORIONv101

Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam

Terbit: 2 Sep 2023
Edit Terakhir: 20 Feb 2024
Image

Hakikat kurikulum merupakan model yang diacu oleh pendidikan dalam upaya membentuk citra sekolah dengan mewujudkan tujuan pendidikan yang disepakati. Kurikulum dengan pengertian di atas memberikan indikasi bahwa pedoman rencana pembelajaran tidak bersifat kaku. Kurikulum yang baik adalah yang dinamis, aktual, teoretis, dan aplikatif.

Asas-Asas Pendidikan Agama Islam

Mohammad al-Thoumy al-Syaibany, mengemukakan bahwa asas-asas umum yang menjadi landasan pembentukan kurikulum dalam pendidikan Islam itu adalah:

1. Asas Agama

Seluruh sistem yang ada dalam masyarakat Islam, termasuk sistem pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan hubungan-hubungan yang berlaku di dalam masyarakat.

2. Asas Falsafah

Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan Islam, dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum pendidikan Islam mengandung suatu kebenaran, terutama dari  sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

3. Asas Psikologis

Asas ini memberi arti bahwa kurikulum pendidikan Islam hendaknya disusun dengan mempertimbanglcan tahapan- tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik

4. Asas Sosial

Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu ke arah realisasi individu dalam masyarakat. Pola yang demikian ini berarti bahwa semua kecenderungan dan perubahan yang telah dan bakal terjadi dalam perkembangan masyarakat manusia sebagai makhluk sosial harus mendapat tempat dalam kurikulum pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan agar out put yang dihasilkan pendidikan Islam adalah manusia-manusia yang mampu mengambil peran dalam masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.

Berdasarkan pada asas-asas tersebut di atas, maka kurikulum pendidikan Islam menurut An-Nahlawi harus pula memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Sistem dan perkembangan kurikulum hendaknya selaras dengan fitrah insani sehingga memiliki peluang untuk mensucikannya, dan menjaganya dari penyimpangan serta menyelamatkannya.
  2. Kurikulum hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan Islam, yaitu ikhlas, taat dan beribadah kepada Allah, disamping merealisasikan tujuan aspek psikis, fisik, sosial, budaya maupun intelektual.
  3. Pentahapan serta pengkhususan kurikulum hendaknya memperhatikan periodesasi perkembangan peserta didik maupun unisitas (kekhasan) terutama karakteristik anak-anak, dan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
  4. Dalam berbagai pelaksanaan, aktivitas, contoh dan nash yang ada dalam kurikulum harus memelihara kebutuhan nyata kehidupan masyarakat dengan tetap bertopang pada cita ideal Islami, seperti rasa syukur dan harga diri sebagai ummat Islam.
  5. Secara keseluruhan struktur dan organisasi hendaknya tidak bertentangan dan tidak menimbulkan pertentangan dengan pola hidup Islami.
  6. Hendaknya kurikulum bersifat realistik atau dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam kehidupan negara tertentu.
  7. Hendaknya metode pendidikan / pengajaran dalam kurikulum bersifat luwes sehingga dapat disesuaikan dengan berbagai situasi dan kondisi serta perbedaan individual, minat serta kemampuan siswa untuk menangkap dan mengolah bahan pelajaran.
  8. Hendaknya kurikulum itu efektif dalam arti berisikan nilai edukatif yang dapat membentuk afektif (sikap) Islami dalam kepribadian anak.
  9. Kurikulum harus memperhatikan aspek-aspek tingkah laku amaliah Islami, seperti pendidikan untuk berjihad dan dakwah Islamiyah serta membangun masyarakat muslim di lingkungan sekolah.

Selain yang diatas, Prof. Dr. Syafaruddin, dan kawan-kawan dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam bahwasanya ada 4 dasar ajaran Islam yang universal menjadi isi kurikulum Pendidikan Islam:

1. Tauhid (Keesaan Allah)

Allah ialah Maha pencipta, penghidup, raja dan pemerintah sekalian alam Dan seluruh isinya. Semua makhluk adalah hambanya dan mematuhi perintahnya.

2. Risalah (Kerasulan)

Allah mengirimkan rasul-rasulnya untuk membimbing manusia. Nabi Muhammad Saw ialah rasul yang terakhirbdan pembimbing umatnya dalam menerima kebenaran yang abadi. Oleh karena itu, kerasulan Muhammad Saw membawa suatu kebenaran, keadilan dan kebaikan dimuka bumi ini.

3. Akhirat

Semua manusia ditakdirkan akan mati, dan pada suatu hari akan diadakan perthitungan dihadapan Rabb al-Alamin untuk menimbang pahala dan dosa umat manusia. Maka mereka yang ta’at dan wara’ akan ditempatkan didalam surga, sementara mereka yang durhaka dan kufur ditempatkan dalam neraka.

4. Khalifah

Bumi dan alam serta isi kandungannya ialah hak dan milik Allah, dan manusia adalah yang menjadi pemimpin (khalifah) dimuka bumi ini. Oleh karena itu, manusia harus menjadi hamba yang ta’at akan perintah-perintah Allah, serta menganjurkan berbuat baik dan mencegah kejahatan serta berusaha mewujudkan keadilan dan kemakmuran di muka bumi ini.

Sumber:

  • Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
  • 1979)
  • Al-Rasyidin, Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005).  
  • Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta Ciputat Press, 2002).  
  • Syafaruddin, Nurgaya Pasya dan Mahariah, “Ilmu Pendidikan Islam” (Jakarta: Hijri PustakaUtama: 2009). 

 Last Edit: 2/9/2023


Image

Demikian pembahasan tentang Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Kurikulum PAI,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.


Image
Ajoefahmi
Blog seputar dunia pendidikan, pembelajaran, kajian Islam, bahasa Inggris, penerjemahan dan hal lainya terkait dengan hobi dan pendidikan penulis. Materi blog ini bersumber dari berbagai bacaan, seminar, perkuliahan, dan pelatihan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.