FITUR
SEMANTIK
Apa itu fitur simantik
- Pada semantik leksikal, semua kata memiliki makna yang merujuk pada satu referens baik abstrak maupun konkrit.
- Dalam merujuk pada suatu referens inilah suatu kata bisa jadi memiliki fitur yang sama dengan kata lain.
- Meskipun menggunakan leksem atau diksi yang berbeda namun, kata “kursi” dan “bangku” memiliki fitur yang sama merujuk pada sebuah konsep makna yaitu “temapt duduk”. Keduanya mingkin berbeda dari segi bentuk dan pembuatan.
- Suatu kata akan mempunyai beberapa fitur semantic yang menjadi ciri khas perujukan atau referen satu dengan yang lainnya.
- Untuk mengidentifikasi perbedaan makna pada kata, kita perlu melakukan perbandingan set-set kata yang memilik hubungan makna satu sama lain.
- Pengkajian terhadap makna dapat dilakukan secara vertical dan horizontal.
- Yang dimaksud dengan vertical, adalah kekerabatan suatu kata antar domain, kategori dan subkategorinya.
- Sedangkan, pada sumbu horisontal, akan muncul makna dari kata-kata yang setara yang memiliki kaitan makna untuk dibandingkan.
Prosedur
Analisis Fitur-Fitur Semantik
Prosedur
analisis makna dibagi menjadi 2:
1.
Horizontal : Kata yang mempunya kemiripan, mempunyai makna setara dibandingkan.
Lihat contoh dalam table 1.
2.
Vertikal: Suatu set makna referen yang spesifik dibandingkan dengan makna yang
bersifat lebih umum.
Kedua
prosedur analisis ini disebut dengan hubungan paradigmatic (vertical) dan
sintakmatik (horisontal)
Tahapan Analisis Makna
A Carilah
kata pada tataran yang lebih umum
B Carilah
kata yang lebih spesifik yang Anda dapat pada tahap A
C Carilah
perbandingan makna pada tataran kata yang memiliki makna sama
D Membuat
daftar fitur-fitur yang ada didalamnya
E Hasil
Analisis dan Kajian dirangkum dalam satu tabel
Contoh Prosedur Analisis
Fitur
Semantik
|
Toko
|
Warung
|
Kedai
|
Indo maret
|
Tempat
jual beli
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Menjual
berbagai macam barang
|
+
|
+
|
_
|
+
|
Modern
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Tradisional
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Kena
pajak
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Makna
Kontekstual
- Penutur jati memiliki pemahaman intuitif tentang domain kategori dan hubunga relasi dari sebuah leksem.
- Setiap leksem memiliki beberapa unit dan fitur-fitur semantic tersendiri.
- Biasanya rambu-rambu ini dapat menjadi sebuah petunjuk untuk merujuk pada suatu referen.
- Sebagai contoh saat kita diminta menyebutkan alat transportasi pastilah kita bisa menyebutkan banyak contoh misalnya sepeda, becak, mobil. Bus, kereta, pesawat, kapal, perahu, dll
- Kemudian fitur itu ditambah dengan “alat trasportasi darat”, maka jawabannya menjadi sempit yakni motor, sepeda, becak, mobil, truk, bus, dll.
- Fitur ini ditambah lagi dengan yang lebih spesifik “roda tiga” maka jawabannya menjadi “becak dan bemo”
- Untuk menjadi leksem yang khusu perlu kita tambahi lagi sebuah fitur, contoh “dikemudikan dengan mengayuh”, maka didapat suatu referen yaitu becak.
- Nah inilah yang disebut dengan mempelajari makna dan memahaminya dari konteks.
- Konteks akan menggiring seseorang untuk sampai pada suatu makna kata.
- Identifikasi makna dari konteks diperoleh dengan data yang memadai, dari yang bersifat umum ke khusus.
- Tahapan melalui makna yang bersfifat hierarki dan terstruktur
X adalah
sebuah alat transportasi
X adalah
transportasi darat
X beroda
3
Pengemudi
menjalankan X dengan mengayuhnya.
X adalah
becak.
Sumber: Materi Kuliah Semantik UT
Demikian pembahasan tentang Fitur Semantik dan Makna Kontekstual. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Bahasa dan Linguistik,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.
Social Media