Pembahasan SKL UN 2020 Bahasa Indonesia SMP/MTs
Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf, Ejaan dan Tanda Baca
A. Menunjukkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah
Menunjukan kesalahan kata pada teks artinya menyatakan atau menerangkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai ejaan terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI)
Menunjukan kesalahan kata pada teks artinya menyatakan atau menerangkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai ejaan terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI)
B. Menunjukan kalimat yang tidak sesuai kaidah
Rangkaian kalimat dalam menyusun sebuah paragraf atau teks harus berdasarkan kaidah tertentu. Selain itu, ada hal yang perli diperhatikan dalam kalimat yang utuh sepaya menjadi paragraf yang runtun:
Rangkaian kalimat dalam menyusun sebuah paragraf atau teks harus berdasarkan kaidah tertentu. Selain itu, ada hal yang perli diperhatikan dalam kalimat yang utuh sepaya menjadi paragraf yang runtun:
- Kelengkapan unsur-unsur kalimat
- Ketepatan penempatan unsur kalimat
- Penggunaan unsur-unsur kalimat yang tidak berlebihan
- Pilihan kata (diksi) yang tepat
- Logis atau masuk akal
C. Menggunakan kata bentukan (mengisi kata sesuai dengan kaidah bentukan kata)
Kata bentukan sering disebut juga kata turunan, kata berimbuhan, atau kata jadian dapat dijumpai pada teks paragraf. Selain itu, pada sebuah teks atau paragraf terdapat istilah asing/serapan asing (misalnya: hotdogs, plaza), adaptasi (misalnya: fluctuate=fluktuatif, maximal=maksimal), dan pungutan (misalnya: try out=uji coba, overlap=tumpeng tindih).
Adapula kata ulang yang terdiri atas empat bagian, antara lain kata ulang utuh (misalnya: anak-anak, rumah-rumah), kata ulang berubah bunyi (misalnya: gerak-gerik, huru-hara), kata ulang berimbuhan (misalnya: berlari-lari, berpandang-pandangan), dan kata ulang sebagian (misalnya: lelaki, keibuan).
Kata bentukan sering disebut juga kata turunan, kata berimbuhan, atau kata jadian dapat dijumpai pada teks paragraf. Selain itu, pada sebuah teks atau paragraf terdapat istilah asing/serapan asing (misalnya: hotdogs, plaza), adaptasi (misalnya: fluctuate=fluktuatif, maximal=maksimal), dan pungutan (misalnya: try out=uji coba, overlap=tumpeng tindih).
Adapula kata ulang yang terdiri atas empat bagian, antara lain kata ulang utuh (misalnya: anak-anak, rumah-rumah), kata ulang berubah bunyi (misalnya: gerak-gerik, huru-hara), kata ulang berimbuhan (misalnya: berlari-lari, berpandang-pandangan), dan kata ulang sebagian (misalnya: lelaki, keibuan).
D. Mengisi konjungsi dalam kalimat
Konjungsi merupakan kata penghubung. Terdapat dua jenis konjungsi yaitu konjungsi antarkalimat (menghubungkan kalimat dengan paragraf) dan konjungsi intrakalimat (kata hubung yang berada satu kalimat).
Konjungsi merupakan kata penghubung. Terdapat dua jenis konjungsi yaitu konjungsi antarkalimat (menghubungkan kalimat dengan paragraf) dan konjungsi intrakalimat (kata hubung yang berada satu kalimat).
E. Memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
Perbaikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf disesuaikan pada kebutuhan konteks kalimat dalam paragraf sehingga tersusun menjadi satu kesatuan yang padu dan efektif.
Perbaikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf disesuaikan pada kebutuhan konteks kalimat dalam paragraf sehingga tersusun menjadi satu kesatuan yang padu dan efektif.
F. Menentukan alasan kesalahan penggunaan kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
Alasan kesalahan atau ketepan penyusunan teks atau paragraf didasarkan pada penggunaan kata yang tepat, kalimat yang efektif dan paragraf yang padu. Berpedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI
G. Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan
Ejaan merupakan kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Menunjukan kesalahan penggunaan ejaan artinya menyatakan atau menerangkan kata, kalimat, dan sebagainya yang sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai ejaa terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI)
Alasan kesalahan atau ketepan penyusunan teks atau paragraf didasarkan pada penggunaan kata yang tepat, kalimat yang efektif dan paragraf yang padu. Berpedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI
G. Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan
Ejaan merupakan kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Menunjukan kesalahan penggunaan ejaan artinya menyatakan atau menerangkan kata, kalimat, dan sebagainya yang sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai ejaa terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI)
G. Menunjukan kesalahan penggunaan tanda baca
Tanda baca berfungsi sebagai intonasi yang memperjelas atau mempertegas isi bacaan yang disampaikan kepada pembaca. Adapun fungsi tanda baca yang sering digunakan dalam soal ujian berkaitan dengan tanda titik (.), koma (,), titik dua (:), kutipan ("..."), dan tanda hubung (-).
Tanda baca berfungsi sebagai intonasi yang memperjelas atau mempertegas isi bacaan yang disampaikan kepada pembaca. Adapun fungsi tanda baca yang sering digunakan dalam soal ujian berkaitan dengan tanda titik (.), koma (,), titik dua (:), kutipan ("..."), dan tanda hubung (-).
Demikian pembahasan tentang Bedah SKL UN 2020 Bahasa Indonesia SMP/MTs - Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf, Ejaan dan Tanda Baca. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Ringkasan Bhs Indonesia SMP/MTs,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.
Social Media