Iklan 768x90
BLANTERORIONv101

Critical Reading Strategy (Strategis Membaca Kritis)

Terbit: 1 Mei 2017
Edit Terakhir: 28 Des 2024
Image
Ada 3 aspek yang akan dibahas dalam materi ini yaitu :
1. Inference
Inference (kesimpulan)  adalah kesimpulan yang kita ambil setelah membaca sebuah bacaan. Inference selalu tersurat, oleh karena itu kita mengambil kesimpulan dengan mempelajari atau memahami informasi yang tersurat dalam bacaan tersebut.
 

Inference tidak hanya dilakukan terhadap suatu bacaan saja, tetapi bisa juga dari hal yang kita dengar, lihat, apa yang orang katakan kepada kita, atau sumber-sumber lainnya.

Contoh:
Chon yu  arrived yesterday. She had only her suitcase and her English dictionary. The only person she knew in the country was her cousin Pho. He and his wife To-van were there to meet her at the airport. She was very happy to meet them.
 

What conclusion can you draw from the text?
1. Is Chon yu a native speaker? No, she’s not
2. How do you know? She has an English dictionary
3. Do you think she has friends in the country? Why? No she doesn’t, because she only knows her cousin in the whole country.

Itulah bentuk reference. Kita harus dapat membuat kesimpulan agar mempermudah kita dalam memahami bacaan, dialog, atau ungkapan seseorang.

2. Fact and Opinion
Fact (fakta)  adalah hal-hal yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta dinyatakan secara objektif, di luar perasaan atau opini si penulis tetapi benar-benar apa yang ada.
 
Sedangkan opini adalah lawan dari fakta, opini dinyatakan dengan melibatkan perasaan si penulis tentang hal tertentu.

Perhatikan dua contoh berikut:
Text 1
The boy looks so frail. His arms and legs are very thin, as is his body. His clothes are worn out and he wears no shoes. He walks slowly, with small, halting steps and his heavy shallow breathing is clearly heard.
 

Text 2
The boy looks so frail. His skinny body and limbs show how poor he must be, and his worn clothes tell us that they must be the only clothes he has. And his blank eyes are the loneliest I’ve ever seen.

Pada text 1 adalah jelas sebuah gambaran tentang keadaan seorang anak apa adanya. Setiap kalimat menjelaskan keadaan tentang si anak tersebut.
 

Sedangkan pada text 2, kalimat seperti “how poor he must be”, “the loneliest I’ve ever seen” adalah ungkapan dan opini dari si penulis.

3. Intent and Attitude
Intent (maksud) adalah tujuan dari si penulis dalam menulis sebuah wacana/pesan.Terkadang intent dinyatakan secara tersirat sehingga si pembaca harus dapat menyimpulkan maksud dari si penulis melalui bacaan tersebut.

Attitude (sikap) adalah bagaimana perasaan atau sikap si penulis tentang suatu wacana. Perasaan / sikap tersebut bisa saja positif, seperti penyayang, bangga, optimis, mendukung dan lain sebagainya, atau negative, seperti, tidak suka, sinis, sedih, pesimis, menentang dan lain-lain. Tetapi ada juga penulis yang dengan tidak jelas menggambarkan perasaan/sikapnya apakah positif atau negative melainkan netral.

Contoh:
The cat is a lovely animal. Its smooth fur, soft, purring voice and cuddly body make us want to pat and love it anytime. Its warmth can comfort us in times of loneliness and its “meow-meowing” can remind us that it’s there beside us and we should not neglect it.

Maksud dari bacaan di atas adalah si penulis ingin menggambarkan karakter dari seekor kucing. Perasaan atau sikapnya terhadap seekor adalah jelas bahwa dia seorang penyayang kucing. Ini terlihat dari cara dia menggambarkannya.
Sumber: Materi Kuliah Reading 2 PBI UT 2017.1

Image

Demikian pembahasan tentang Critical Reading Strategy (Strategis Membaca Kritis). Semoga dapat menambah pemahamannya tentang English Reading,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.


Image
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.