A. Metaphor
Metafor oleh Dale dalam Tarigan (1973) didefinisikan sebagai gaya bahasa yang membandingkan dua hal atau benda yang memiliki kesamaan sifat untuk menciptakan
suatu kesan mental yang hidup. Berbeda dengan perumpamaan, dan simile metafor tidak menggunakan kata bak, seperti, laksana, ibarat, atau umpama atau as, as if, as though. Dalam bahasa Inggris perbandingan dengan metafor ini menggunakan “ is a”.
Contoh metafor :
- He is an angel for me. ( Dia itu malaikat buat saya)
- She is a chatterbox. ( Dia itu suka ngoceh/ ceriwis).
Pada umumnya, sebuah metaphor membandingkan subjek pertama sebagai sesuatu atau sama dengan subjek kedua. Secara sederhana kalau digambarkan bentuk metaphor adalah sbb: “ The (first subject) is a (second subject)” Contoh ini berlaku terutama dengan bentuk noun (kata benda) Ada juga metaphor yang digunakan untuk mengungkapkan satu konsep dengan konsep lain, terutama verbs (kata kerja) atau adjective (kata sifat).
Contoh :
- Your presence just added fuel to the fire. ( disamakan dengan kemarahan )
- She is always ready giving her hands. ( disamakan dengan pertolongan)
- He was really burned up. ( disamakan dengan marah besar.)
B. Cara memaknai metaphor
Metafor kebanyakan digunakan di dalam puisi, dan merupakan bahasa figurative, yaitu membandingkan, menyamakan, atau menggantikan satu konsep dengan konsep lain.
Contoh : Her home was a prison.
Kata a prison dalam kalimat ini bisa diinterpretasikan bermacam-macam antara lain :
- Ia tidak betah tinggal di rumahnaya
- Ia tidak dapat meninggalkan rumah.
- Ia terjebak di rumahnya
- Suaminya memaksanya untuk tinggal di rumah.
C. Perbedaan antara Metafor dengan Simile
Untuk mengetahui perpedaan antara metaphor dengan simile secara sederhana dapat
kita lihat dari bentuknya. Simile menggunakan “as atau like”sedang metaphor
tidak.
metaphorà
Contoh :
- She is an angel (metaphor)
- My life is is a dream. (metaphor)
- My life like a dream. (simile)
- She is like an angel. (simile)
D. Polysemy
Polisemi merupakan sebuah kata atau frase yang memiliki lebih dari satu makna dan masing-masing makna itu saling berkaitan, atau memiliki hubungan konsep yang hampir sama.
Contoh :
Polisemi merupakan sebuah kata atau frase yang memiliki lebih dari satu makna dan masing-masing makna itu saling berkaitan, atau memiliki hubungan konsep yang hampir sama.
Contoh :
- The children are playing near the bank of the river. -- tepi/pinggir sungai
- My mother went to the bank to cash a check. -- lembaga institusi keuangan
Homonym: sebuah kata yang memiliki kesamaan spelling (ejaan), kesamaan
pronunciation (ucapan), tetapi makna berbeda.
Contoh :
Contoh :
- The factories can the fish to make them steril. -- memasukkan ke dalam kaleng
- A can of sardines costs five thousand rupiah. -- satu kaleng
- She can five speak languages fluently. -- dapat
Homophone : kata-kata yang memiliki pronunciation (ucapan) dan spelling (ejaan)
sama tetapi makna berbeda. Namun, adapula homophone yang pronunciation (ucapan)
sama tetapi spelling (ejaan)nya berbeda, makna juga berbeda.
Contoh :
- tire : to become weary 2. tire : part of the wheel -- homophone, dan homograph (ucapan dan tulisannya sama, makna berbeda)
- to : preposition 2. two : number 3. too : also -- homophone different spelling -- ( ucapan sama, tetapi tulisan dan makna berbeda)
Homograph : kata yang memiliki spelling (ejaan) sama, tetapi ucapan dan
maknanya berbeda. Meskipun ada juga yang sama ucapannya.
Contoh :
1. lead : ( li:d) = memimpin
( led) = logam
2. present : ( ‘present) = hadir
( pre’sent) = penyajikan (makalah)
( led) = logam
2. present : ( ‘present) = hadir
( pre’sent) = penyajikan (makalah)
E. Ambiguity
Ambiguity adalah kerancuan memaknai sebuah kalimat yang disebabkan oleh dua hal, yaitu 1) kata yang dipakai memiliki makna lebih dari satu (ganda), yang kemudian disebut lexical ambiguity dan 2 ) struktur kalimat yang dipakai, yang kemudian disebut structural ambiguity.
Ambiguity adalah kerancuan memaknai sebuah kalimat yang disebabkan oleh dua hal, yaitu 1) kata yang dipakai memiliki makna lebih dari satu (ganda), yang kemudian disebut lexical ambiguity dan 2 ) struktur kalimat yang dipakai, yang kemudian disebut structural ambiguity.
Contoh :
- He ran the race -- kata ran dalam kalimat ini punya makna ganda, 1) mengikutikejuaraan, sebagai peserta, 2) menyelenggarakan karena dia sebagai panitia penyelenggara.
- Tony and Susan are married. -- frasa are married dalam kalimat ini memunculkan penafsiran berbeda juga. 1) Tony dan Susan adalah pasangan suami istri (husband and wife), 2) Tony dan Susan sama-sama sudah menikah ( They are both married), mereka bukan lagi gadis dan jejaka.
Sumber:
Materi Kuliah Semantics Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UT 20017.1
Last Modified: 15/11/2024
Demikian pembahasan tentang Metaphor, Polysemy, dan Ambiguity. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Linguistics,. Bagikan artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.
Social Media