Iklan 768x90
BLANTERORIONv101

Ringkasan Materi KMD SMP/MTs: Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Terbit: 9 Okt 2018
Edit Terakhir: 7 Okt 2020
Image
Pengertian
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Landasan dan Sumber
Landasan PHIWM ialah Al Qur'an dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian Muhammamdiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih. 

PHIWM dipandang dari tiga sesi, yakni pedoman bagi manusia sebagai makhluk yang bertauhid, manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai individu yang produktif, dinamis, dan konsekuensi. 

1. Manusia sebagai Makhluk Bertauhid 
Sejak masih dalam kandungan ibu (alam ruh), telah ditanamkan pada diri kita benih iman, kepercayaan, dan syahadah terhadap keberadaan Allah SWT swt. Allah swt berfirman:
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." (QS. Al A'raf [7] : 172)  

Berdasarkan ayat di atas, kita mengetahui bahwa mengimani keberadaan Allah merupakan sebuah kodrat dengan kata lain bertuhan adalah fitrah manusia. Maka setiap warga Muhammadiyah wajib memiliki prinsip keimanan berupa tauhid kepada Allah swt, secara benar, iklas dan penuh ketundukan. Manauhidkan Allah berarti hanya kepada-Nyalah kita menggantungkan segala sesuatu. Hanya kepada Allah kita takut, dan karena-Nya pula kita berani melakukan sesuatu. 

Tauhid tanpa amal ibarat sebuah pengakuan tanpa bukti. Sebagai warga Muhammadiyah, wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai dasar dalam menjalankan seluruh kegiatan hidup. Harus berupaya menjauhi syirik, tahayul, bid'ah, dan khurafat, karena perbuatan-perbuatan ini akan menodai iman dan ketauhidan.

2. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Menurut pandangan Islam, hidup bermasyarakat bagi manusia adalah sunnatullah. Prinsip hidup bermasyarakat banyak diuraikan dalam Al-Qur'an diantaranya Al Anfal (72), Al Hasyr (9), Ali Imran (103), Al Hujarat (10) dan Al Maidah (2). Adapun dari pandangan ilmu pengetahuan, keniscayaan manusia sebagai makhluk sosial sudah menjadi kesepakatan umum. Individu yang tidak berhubungan dengan individu lainya adalah sesuatu yang tak lengkap, dan jarang  sekali ditemui di kenyataan. Dari tinjauan psikologis, manusia memiliki dua dorongan hidup, yakni dorongan keakuan dan kekitaan. Kedua dorongan inilah yang menjadi dasar munculnya dua hakikay sifat manusiam, yaitu sebagai mahkluk individu sekaligus makhluk sosial.

Islam memandang bahwa bermasyarakat adalah suatu keharusan. Mustahil manusia dapat hidup memencil seorang diri. Setiap manusia memiliki kelebihi dan kekurangan, sehingga sikap tolong menolong menjadi sebuah keniscayaan. Bahkan setiap muslim diwajibkan untuk memikirkan keadaan masyarakat di sekitarnya. Islam sangat menekankan pentingnya menghormati dan mencintai sesama. Rasulullah saw, bersabda: "Tidaklah beriman seorang di antara kalian hingga ia dapat mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (H.R. Bukhari)   

Selain hidup tolong menolong dan bermasyarakat, kecendrungan manusia lainnya adalah berorganisasi. Karena untuk mencapai tujuan dan maksud tertentu mem butuhkan bantuan orang lain. Pencapaian tujuan yang melibatkan banyak orang juga membutuhkan sebuah pengaturan. Dengan kata lain pengaturan ini biasa disebut pengorganisasian. Dengan pengorganisasian, tujuan atau keinginan akan lebih mudah tercapai karena proses pencapaiannya lebih teratur dan terarah.

Muhammadiyah merupakan wujud nyata bahwa tujuan besar perlu dicapai dengan proses atau pengaturan yang besar pula. Mewujudkan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang seorang. Perlu sebuah rencana dan langkah-langkah terarah agar segala gerak yang dilakukan tidak melenceng dari tujuan. Oleh karena itu tidaklah salah jika K.H. Ahmad Dahlan membangun gerakannya dalam bentuk perserikatan yang terorganisir.

3. Manusia sebagai Makhluk Individu
Secara individu, manusia pada hakikatnya berposisi sebagai hamba sekaligus khalifah Allah (khalifatullah fi al-ard). Dalam arti bahasa, khalifah berarti 'wakil', jadi dapat diartikan sebagai wakil Allah di bumi. Artinya kita diberi wewenang penuh untuk mengelola bumi. Pengelolaan itu tentunya akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan-Nya kelak. Penunjukan sebagai khalifatullah ini sekaligus menandakan bahwa manusia pada dasarnya dibekali kemampuan untuk mengelola. Manusia memiliki potensi untuk terus berkembang mangikuti perubahan zaman. dengan begitu, tanggung jawabnya sebagai khalifah di bumi dapat terlaksana.

Sebagai khalifatullah fi al-ard, manusia bertanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya sendiri dan juga masyarakat. Sebagai wujud tanggung jawab terhadap diri, kita harus memiliki etos kerja Islami dalam menjalani kehidupan. Etos kerja itu antara lain berupa kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, dan berupaya maksimal dalam mencapai tujuan. tak kalah penting pula, semangat pantang putus asa harus dimiliki oleh seorang muslim. Hal ini dikarenakan disetiap kesusahan senantiasa beriringan dengan kemudahan (QS Al Insyirah: 5-8) 
Image

Demikian pembahasan tentang Ringkasan Materi KMD SMP/MTs: Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah . Semoga dapat menambah pemahamannya tentang KMD Al Islam,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.


Image
Ajoefahmi
Blog seputar dunia pendidikan, pembelajaran, kajian Islam, bahasa Inggris, penerjemahan dan hal lainya terkait dengan hobi dan pendidikan penulis. Materi blog ini bersumber dari berbagai bacaan, seminar, perkuliahan, dan pelatihan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.